biochemist diana lestari

Selamat datang

Sabtu, 07 Januari 2012

Merokok Akibatkan Kerusakan Gen dalam Hitungan Menit



Mereka yang pertama kali menghisap rokok dalam hitungan menit dapat mengakibatkan kerusakan gen yang berkaitan dengan kanker, kata beberapa ilmuwan AS dalam studi yang disiarkan Sabtu (15/1).

Sebenarnya, para peneliti --dalam temuan yang digambarkan sebagai "peringatan tegas" buat mereka yang merokok-- mengatakan "dampaknya sangat cepat sehingga sama dengan menyuntikkan zat itu langsung ke dalam aliran darah".

Studi tersebut adalah yang pertama pada manusia untuk melacak bagaimana zat di dalam tembakau dapat mengakibatkan kerusakan DNA, dan disiarkan di jurnal kajian Chemical Research in Toxicology --yang diterbitkan oleh American Chemical Society.

DNA atau deoxyribonucleic acid (asam deoksiribonukleat) adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.

Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme.

Dengan menggunakan 12 perokok sebagai relawan, para ilmuwan melacak polutan yang disebut PAH, atau polycyclic aromatic hydrocarbons, yang terkandung di dalam asap tembakau dan juga dapat ditemukan di pembangkit listrik yang bertenaga batu bara serta pada makanan yang dipanggang dalam barbecue.

Mereka mengikuti perkembangan satu jenis khusus --phenanthrene, yang ditemukan pada asap rokok-- melalui darah dan menyaksikan zat itu membentuk bahan beracun yang dikenal untuk "melacak DNA, yang mengakibatkan mutasi sehingga dapat menyebabkan kanker", kata studi tersebut.

"Perokok mengembangkan tingkat maksimum zat itu dalam kerangka waktu yang bahkan membuat terkejut para peneliti tersebut: cuma dalam waktu 15-30 menit setelah relawan mengakhiri merokok," kata studi itu, sebagaimana dilaporkan kantor berita Prancis AFP.

"Hasil ini sangat penting sebab epoksida diol PAH bereaksi dengan DNA, mendorong mutasi, dan dipandang sebagai penyebab utama kanker dari banyak PAH pada asap rokok," kata studi tersebut.

Ilmuwan yang memimpin studi itu Stephen Hecht mengatakan studi itu unik sebab mengkaji dampak orang menghisap asap rokok, tanpa campur-tangan dari sumber lain yang berbahaya seperti polusi atau makanan dengan gizi buruk.

"Hasil yang dilaporkan di sini mestinya menjadi peringatan tegas bagi mereka yang mempertimbangkan untuk mulai menghisap rokok," kata Hecth. Penelitian tersebut didanai oleh National Cancer Institute.

Kanker paru-paru menewaskan sebanyak 3.000 orang di seluruh dunia setiap hari, dan 90 persen dari kematian itu disebabkan oleh asap rokok.

Kanker paru-paru adalah salah satu kanker yang cukup sering terjadi. Di kalangan perokok khususnya, penyakit ganas itu telah menjadi ancaman utama dan sudah menjadi "kawan dekat".

Kanker paru-paru ditandai oleh adanya pertumbuhan jaringan abnormal pada paru-paru, yang jika dibiarkan dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru-paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak.

Pada stadium dini, kanker paru-paru cukup sulit dikenali. Bila ukurannya masih kecil, atau kira-kira kurang dari 3Cm. Penyakit tersebut umumnya tidak menimbulkan keluhan yang berarti. Bila ukuran kanker sudah lebih besar dan menjalar ke berbagai organ lain, barulah akan menimbulkan keluhan, seperti batuk-batuk sampai batuk yang disertai darah. Tak jarang pula, timbul sesak napas disertai suara mengi setempat.

Sesak napas umumnya timbul secara perlahan, dan makin lama makin berat. Sesak nafas tersebut terjadi sebagai akibat dari terjadinya penumpukan cairan di rongga pleura (rongga antara lapisan paru dan dinding dada). Volume cairan itu sendiri bisa mencapai satu liter lebih. Bayangkan, cairan yang sedemikian banyaknya tentu akan menimbulkan kesulitan pada manusia untuk menarik dan mengeluarkan nafas.

Kanker paru-paru juga bisa ditandai oleh beberapa gejala lain seperti nafsu makan menghilang disertai penurunan berat badan secara drastis, kelemahan tubuh (malaise), dan mudah merasa lelah. Terkadang juga terjadi pembengkakan di muka, leher, dan dada.